Minggu, 11 Maret 2012

Linus Torvalds

 Ada yang tahu pendiri Linux?


yuk simak Linus Torvald dalam cerita di bawah


Biografi : Linus Torvalds.

Keajaiban itu berawal di kota Helsinki, ibu kota Finlandia. Kalau kita buka peta, kota ini letaknya dekat dengan kota St. Petersburg, Rusia. Ini agaknya membuat iklim keduanya pun tidak jauh berbeda. Begitu ekstrim. Jika musim panas datang, matahari bersinar seolah tidak kenal henti. Sementara saat musim dingin, matahari hanya bersinar beberapa jam saja setiap harinya. Sisanya udara yang dingin dan langit yang gelap. Di tengah cuaca inilah Linus Benedict Torvalds, perintis Linux, lahir.

Kota yang begitu dekat dengan laut Baltik ini memang mirip kota kecil. Begitu sedikit bangunan tinggi, dan jalannya pun lebar. Orang di sana juga masih senang memelihara pepohonan di sekitarnya. Di kota yang tenang seperti itulah Linus lahir pada 28 Desember 1969, sebagai putra Nils dan Mikke Torvalds. Linus terlahir sebagai anak yang unik. Soal namanya sendiri misalnya. "Orang jarang pakai nama itu", kata Linus, seperti dikutip Glyn Moody, penulis Rebel Code. Kalau dihitung, memang ada beberapa nama Linus yang terkenal yang mungkin jadi sumber inspirasi keluarganya.

St Linus, Linus Yale (yang mendirikan Uninersitas Yale di AS), adalah salah satunya. Tapi agaknya nama pemenang nobel kimia dan perdamaian, Linus Pauling, yang menginspirasi mereka. "Saya pikir nama saya malah berasal dari karakter Linus di kartun Peanut", candanya. Sedangkan Torvalds sendiri merupakan nama klan yang diberikan kakeknya. Ini gara-gara sang kakek ogah menggunakan nama klan kakek buyutnya. Jadi nama Torvalds pun sama-sama sedikitnya. "Hanya Ayah, Paman, Ibu, saya dan adik saya yang menggunakannya".

Lengket Ke Komputer Lelet
Selain soal nama, keunikan Linus juga kerena ia sendiri merupakan satu dari sedikit remaja di Helsinki yang di usia belianya sudah begitu menyenangi komputer. Saat kakeknya (dari Ibu) yang ahli statistik di Universitas Helsinki membeli komputer Commodore Vic-20, ia sudah diajak sang kakek untuk bantu-bantu. Kecepatan komputer itu hanya 1 MHz, lebih dari sepertiga ribu kali komputer saat ini. Hal itu masih segar di ingatan Linus. "Mungkin ia ingin saya belajar. Ya, saya bantu dan selain itu saya pun mengerjakan bagian saya sendiri di dalamnya", katanya.

Dua tahun ia berkutat dengan pemrograman BASIC di Vic-20, ia muali mempelajari bahasa tingkat rendah (low level code). Jenis bahasa ini membuat komputer lebih gampang bekerja, namun membuat programmer berpikir lebih keras. Ada sekitar tiga tahun ia menekuni pemrograman dengan bahasa assembly. "Waktu itu saya tidak tahu ada assembler (program yang membuat pemrograman dengan assembly jadi lebih mudah). Jadi saya harus melakukannya (dengan pemahaman) sendiri", ingatnya. Bukan karena semata-mata suka, tapi awalnya karena ia sendiri tidak mampu untuk meng-upgrade komputernya. "Ya bagaimana lagi? Kalau Anda harus membuat game di prosesor selambat itu, mau nggak mau Anda harus habis-habisan memahaminya", semburnya.

Linus memang terpaksa harus selalu men-tweak ulang setiap kali performa komputernya drop. Kebiasaan seperti inilah yang membuatnya pintar untuk menyiasati performa komputer kelas rendah. Ini pula yang membuat Linux nantinya menjadi program komputer yang mampu berjalan optimal di komputer dengan spesifikasi minimum.
Sampai akhirnya ia mendapatkan Sinclair QL, komputer bikinan Sir Clive Sinclair. Mesin itu mengajarinya hal lain, yaitu multitasking. Prinsip multitasking juga mengispirasinya dalam mengembangkan Linux kelak. Keasyikannya dengan komputer membuatnya kurang percaya diri dengan kehidupan sosial. Ini begitu tersa saat ia memasuki jurusan komputer Universitas Helsinki. Tahun itu usianya baru 19 tahun.
"Saya benar-benar pemalu, bahkan untuk berbicara di depan kelas. Saya nggak mau angkat tangan dan bicara soal apapun", kenangnya. Toh, ia memiliki teman. Lars Wirzenius adalah salah satu yang dekat dengannya. Kegemaran mereka sama : komputer. Setelah tahun pertama di kampus, mereka harus mengikuti public service dengan mengikuti pelatihan kepemimpinan. Di dalamnya, Linus belajar untuk menangani kelompok sebagai sebuah unit kerja yang solid. Ini juga bekalnya untuk menangani model pengembangan software di komunitas Linux kelak. Seolah semua jalan sudah mengarahkannya ke sana.
Usianya belum genap 21 tahun saat itu, ia kembali kuliah di tahun 1990 dan mulai menyenangi sistem operasi Unix yang terinstal di laboraturium komputer di Universitas Helsinki. Sebagaimana sistem operasi, Unix saat itu adalah yang paling stabil dan menjadi acuan industri komputer. Selama berbulan-bulan ia dan rekannya Lars Wirzenius mempelajarinya. Tapi mereka hanya bisa melakukannya di kampus, karena Unix bukanlah sistem operasi yang murah. Sehingga di rumah Linus hanya bertemu dengan mesin Sinclair QL-nya.

Ia akhirnya mulai melirik Minix, klon Unix yang daoat berjalan di PC, untuk membantunya memperdalam pemahaman mengenai Unix. Bukan kebetulan, buku yang ia pesan "Operating System", karya Andre Tannenbaum, yang berisi latihan penulisan sistem operasi, juga menyertakan Minix sebagai bahan latihanya.

sambil menanti pesanannya, Linus membeli PC pada 5 Januari 1991 dari uang hadiah Natal. "Spesifikasinya 386, DX33, memorinya 4MB dan harddisk 40MB", kenang Linus. "Saya terpaksa menjalankan DOS untuk beberapa bulan sebelum disket-disket Minix tiba", ujarnya. Dan Linus mulai bermain-main dengan alat pemrograman DOS di PC. Ini juga merupakan Linus memahami arsitektur komputer berprosesor Intel. 

Linus mengingat saat-saat itu. "Januari - Februari saya habiskan 70% untuk itu dan sisanya untuk bermain game Prince of Persia". Akhir Maret 1991 pesanannya tiba dan ia menginstal Minix ke komputernya. Bukan tanpa kendala, tapi toh ia memang seseorang dengan kemampuan belajar yang cepat. Dengan bergabung ke milis comp.os.minix, ia pun belajar banyak untuk semakin mengenali klon dari Unix ini. Apalagi, source code dari Minix memang terbuka, jadi ia bisa mngetahui kerja sistem operasi itu dan bisa memperbaiki berbagai bug yang ada. Ia ingin membuat Minix miliknya menjadi lebih baik dan sesuai dengan kebutuhannya. Namun, tetap ada berbagai bug yang membuatnya tiba-tiba saja berpikir : "Membuat sistem operasi lain yang prinsip kerjanya mirip dengan Minix? Mengapa tidak?" Toh berkat buku Tannenbaum, pengetahuannya soal penulisan sistem operasi sudah lumayan. Pemikiran tersebut merupakan langkah pertamnya untuk merintis apa yang kini orang kenal sebagai "Linux".

Buggis, Freax dan Egomaniak
Kebetulan, masa libur musim panasnya tiba. Walupun teorinya cuma tiga bulan yaitu Juni - Agustus, pada praktiknya, kuliahnya libur sejak pertengahan Mei - pertengahan Sptember. Praktis, Linus punya waktu yang sangat luang untuk memulai proyeknya. "Awal liburan itu saya coding 10 jam sehari, 7 hari seminggu", ungkapnya. Dalam dua bulan kemudian, Linus membuat banyak kemajuan. Atas bantuan sejawatnya, Ari Lemmke, ia pun mendapat tempat di FTP server milik universitas. Sehingga, kalau-kalau Linus akan merilis proyeknya itu, orang bisa segera men-download-nya. "Ia (Lemmke) membuat folder /pub/os/linux (di server nic.funet.fi)", kata Linus. Nama Linux sebenarnya nama sementara, karena Linus tidak ingin disebut egomaniak dengan memberi nama proyeknya mirip dengan nama aslinya itu. Ia berencana mengubahnya.

Di saat-saat sulit, Linus kadang menyebutnya dengan sebutan "Buggix", karena programnya memang masih dipenuhi bug. Pernah juga terlintas di kepalanya nama seperti Freax, yang merupakan gabungan kata dari freak, free, dan x. "Gila memang", tuturnya. Tapi Lemmke menolak semua alternatif nama yang Linus tawarkan. Walu belum ada isinya, nama folder itu tidak pernah berubah, bahkan hingga ia mengumumkan proyek kecilnya itu ke milis pengguna Minix, pada Minggu, 25 Agustus 1991. Orang mengingat hari itu sebagai hari yang sangat berarti bagi sejarah Linux.

"Hello semua pengguna Minix. Saya sedang mengerjakan sebuah sistem operasi (free) untuk kloning 386 AT. Cuma hobi kok, tak akan besar dan profesional seperti GNU. saya mengerjakannya sejak April dan kini sudah mulai siap. Saya ingin tahu (fitur) apa yang Anda ingin/tidak inginkan dari Minix, karena sistem operasi saya sedikit banyak memang mirip dengan Minix. ...Saran Anda pasti saya terima, tapi belum tentu saya implementasikan, lho :-)", tulisnya kira-kira kalau kita terjemahkan ke dalam dialog bahasa Indonesia kita.

Para hacker di seluruh dunia mulai meresponnya dan bersedia untuk menjajal hasil kerja Linus itu. September 1991, Linux 0.0.1 keluar sebagai versi beta dan Linus menaruhnya di server Universitas yang telah disiapkan tadi. Toh Linus tetap saja belum percaya diri. Ia hanya merilisnya pada sekitar 10 - 15 hacker yang merespon e-mail-nya tempo dulu.>

Kopi Ketemu Gula
Sejak itu, respon dari bug fix terus berdatangan. Para hacker bergotong royong menghidupkan Linux. Linus pun secara bertahap menyortir semua itu dan menyatukannya menjadi rilis terbaru Linux. Update pun menjadi sedemikian sering. Toh, apa yang dikerjakan Linus belumlah bisa disebut sistem operasi yang lengkap, karena yang ia bangun hanyalah kernel dari sistem operasi. Agar bisa benar-benar berfungsi, orang memerlukan program-program lainnya seprti shell, compiler, library, dan sebaginya. Dan Linus menunjuk software berbendera GNU sebagai aplikasi yang sering ia pakai dengan Linux.

Ya, pada saat yang sama Richard Stallman dan Free Software Foundation-nya memang tengah menyusun sebuah sistem operasi lengkap yang mirip dengan Unix, namun free. Mereka namakan proyeknya sebagai GNU (GNU's not Unix). Berbeda dengan Linux, sejak 1984 mereka mulai dengan menyusun berbagai aplikasi dan library-nya dulu. Sementara kernelnya sendiri, Hurd, belum selesai (menurut informasi hingga tahun 2002 masih belum selesai).

Bagai kopi ketemu gula. Para hacker dan pemakai software GNU menginstal Linux dan menyatukannya dengan software GNU. Bagi Stallman, ini sebuah keajaiban yang menolong tegaknya perjuangan free software yang digagasnya. Mimpinya akan free software yang mandiri terwujud berkat Linux. Begitulah sistem operasi GNU/Linux pun lahir. Memang orang sering menyebutnya sebagai Linux belaka. Tetapi akan kurang fair rasanya bila kita menanggalkan peran Richard Stallman dan inisiatif GNU-nya dari sana.

GNU/Linux terus berkembang seiring bertambahnya para pemakai komputer yang menggunakannya. Apalagi, walaupun copyright Linux tetap berada di tangannya, Linus membolehkan orang untuk menyalin, menggunakan dan mendistribusikan Linux secara bebas, bahkan gratis. Ya, Linus memang menggunakan GPL (GNU General Public License).
Melepas Linux secara cuma-cuma adalah satu-satunya keputusan terbaik yang pernah saya buat", katanya dalam wawancara dengan FirstMonday, sebuah jurnal di internet. Berbagai distribusi (distro) GNU/Linux lantas lahir dan berkembang menjadi perusahaan besar. Red Hat dan Mandrake adalah salah satu yang merenguk keuntungan dari pasar yang mulai terjangkit GNU/Linux.
Walau angka pengguna GNU/Linux sendiri belum terpetakan, namun di akhir 90-an, orang melihat GNU/Linux sebagai ancaman serius bagi sistem operasi Windows. Bahkan para pejabat Microsoft sendiri agaknya kebakaran jenggot. Hal itu tampak dari dokumen Haloween yang tak sengaja tersebar ke publik, yang berisi strategi mereka untuk mematikan Linux.

Berbeda dengan para aktivis Free Software atau Open Source yang bersuara sangar, Linus sendiri menyikapi hal itu dengan tetap low-profile. Ia dengan segala kerendahan hati dan jiwa sosialnya, melepaskan semua itu pada komunitas Linux.Meninggalkan hiruk pikuk seperti itu (tetapi tidak meninggalkan Linux), Linus memilih tantangan lain dengan menikahi wanita jago karate Finlandia, Tove Torvalds. Dua orang putrinya Patricia Miranda dan Daniela lahir kemudian. Lantas kemudian Linus memboyong keluarganya ke Amerika, tempat Microsoft berdiri.

Kamis, 16 Februari 2012

5 Kesalahan Pengguna Linux Terhadap Newbie

Mengapa Linux relatif sulit digalakkan di Indonesia? Salah satunya adalah karena perilaku anak-anak Linux sendiri. Berikut adalah 5 Kesalahan Pengguna Linux Terhadap Newbie
1. Selalu menjelekkan Microsoft (misalnya dengan menuliskan m$, microshit, microsuck, dll).
Kalau seorang newbie yang tadinya pakai Microsoft dan ingin belajar Linux, bisa jadi akan tersinggung duluan. Sebagai analogi, bayangkan Anda adalah seorang marketing mobil Honda yang sedang membujuk seorang pengguna Toyota untuk mau beli mobil Honda. Cara Anda membujuk adalah dengan selalu menjelek-jelekkan Toyota. Apakah kira-kira akan berhasil? Saya yakin 99,99% akan gagal. Bayangkan, Corolla adalah mobil terlaris di dunia dan Toyota adalah produsen mobil nomor dua terbesar di dunia. Bagaimana Anda bisa bilang kalau Toyota itu jelek? Justru marketing tadi seolah menunjukkan rasa dengki Honda karena tidak bisa juga mengungguli Toyota.
Nah, sekarang, sistem operasi apa yang paling banyak dipakai di dunia? Windows khan?
2. Mengatakan pengguna Windows adalah pencuri.
Kira-kira kalau Anda datang ke sebuah komunitas yang baru saja Anda ikuti, lalu tiba-tiba Anda dituding sebagai pencuri, apa kira-kira perasaan Anda? Bohong besar kalau tidak sakit hati.
Ingat, tidak semua pengguna Windows itu dengan “sukarela” menggunakan Windows. Kalau dari pertama kali belajar komputer diajarin Windows, apa dia salah? Banyak pengguna komputer sekarang yang belajar di tahun 90 an, mana ada Linux saat itu? Mana ada koar-koar tentang pelanggaran HAKI saat itu?
Kalau pekerjaan di kantor harus diselesaikan dengan Windows, apa ya harus resign? Emang gampang cari kerjaan hare geneee?
Cobalah untuk menggunakan cara yang lebih halus untuk menjelaskan tentang pembajakan, tanpa harus memberi label pencuri.
3. Perang distro dan Window Manager.
Sadarilah bahwa distro dan window manager bukan agama. Punya distro atau window manager favorit boleh, tapi tidak ada yang salah dengan mencoba distro atau window manager lain. Justru itu akan memperkaya pengetahuan tentang Linux. Jadi kalau ada newbie yang tanya tentang Fedora, hendaklah jangan diberi jawaban “pake Ubuntu aja lebih asyik”, “Mandriva lebih gampang deh”, “harusnya loe pake Slackware aja”, atau jawaban lain sejenis.
Karena menyeret newbie dalam perang distro akan sama artinya dengan menyuruh mereka balik kanan dan kembali ke Windows.
4. Selalu bilang bahwa instalasi software di Linux mudah.
Jujurlah bahwa instalasi software di Linux tidak semudah penggunaannya. Kalau penggunaan Linux barangkali memang sudah semudah Windows. Tapi tidak dengan instalasinya paket-paket softwarenya. Ada yang namanya dependencies. “Dengan yum atau apt-get khan mudah pak?” Betul, tapi koneksi internetnya? Tidak semua punya koneksi internet yang memadai. Punya koneksi internet yang memadaipun, instalasi dengan yum atau apt-get suka ngadat. Betul apa betul?
5. Galak terhadap newbie.
Saya sering mendapat keluh kesah dari newbie bahwa mereka minder jika harus kumpul-kumpul dengan pengguna Linux. Di milis-milis Linux juga saya sering mendapati jawaban yang agak “kasar”, misalnya “itu khan udah sering ditanyakan, cari di arsip dong”. Lha kalau benar-benar newbie, bisa pake e-mail aja baru 1 bulan yang lalu, mana tahu arsip itu apa dan bagaimana mengaksesnya. Khan bisa dijawab “hal itu udah pernah dibahas, arsipnya bisa diakses di www.anu.com”.
Nah, kalau ingin Linux bisa lebih memasyarakat lagi, hindarilah kelima hal di atas.

Kelebihan dan Kekurangan System Operasi Windows dan Linux

Windows 2000 NT Server :

Kelebihan :
1.  Peningkatan Kapasitas Server untuk melayani lebih Simultan Koneksinnya.
2.  Driver disk yang fault toleran yang mendukung disk mirroring dan disk stripping dengan parity (RAID 1 dan RAID 5)
3.  Bebas dari Kode 16 Bit milik MS-Dos,mendukung operasi 32 bit dan semua Fitur yang ditawarkan oleh Microprosesor   32 bit seperti dapat mengamati memori hingga 4 Gb dan Terproteksi.
4.  Di Desain agar kompatibel dengan Sistem Operasi terdahulu seperti MS-Dos,IBM OS/2.
5.  Peningkatan kemampuan layanan server TCP/IP seperti DHCP,WNS dan DNS.
6.  Tool untuk mengintegrasikan Netware dan memonitoring Jaringan.
7.  Model keamanan berbasis Domain penuh.
8.  Terdapat Layanan untuk Macintosh.
9.  Bisa Membooting jarak jauh untuk client.
10. Terdapat Network Client Administrator.

Kekurangan :
1. Browser yang digunakan sebagai sistem dasar pada sistem perangkat bantu administrasi banyak menggunakan Javascript dan Active X, ternyata mengakibatkan proses sangat lambat. Hal yang sama dengan PC yang menggunakan processor 300 MHz AMD dan 128 MB SDRAM serta 100 MHz Bus tidak bisa diharapkan bekerja dengan lancar seperti yang diharapkan.
2. Pengubahan konfigurasi yang mendasar jarang dapat dilakukan dengan berhasil. Hal ini berlaku untuk nilai default, Format file Log yang bersifat propritary dan juga pilihan default-indeks, yang kesemuanya secara standar selalu harus disimpan pada drive C. Administrator dalam hal ini harus melakukan pekerjaan yang tak perlu, hingga sistem keseluruhan berjalan sebagaimana mestinya, sebelum dapat melakukan perubahan.
3. Dokumentasi online, yang praktis tidak diperlukan, ketika sistem keamanan tertinggi Active X telah dipilih menyebabkan strategi keamanan yang kurang baik pada IIS.
4. Dari kasus tersebut diatas, maka dibutuhkan pengubahan konfigurasi yang sangat kompleks untuk ISS Server, yang dapat dikatakan sangat sulit dan merepotkan sekali. Dari pihak administrator berpendapat kegiatan perubahan file Registry adalah pekerjaan yang relatif berat untuk sistem yang menggunakan Windows NT sebagai sistem operasinya.
5. Kelemahan dalam fitur Multimedia


Windows XP :
Keunggulan  :
1. Aplikasi yang dijalankan pada system Windows XP dapat dijalankan oleh komputer lain melalui internet.
 2. Microsoft Windows XP memiliki stabilitas yang tinggi terhadap sistem yang dimilikinya.
 3. Windows XP dapat digunakan untuk berbagai aplikasi secara real time ke seluruh dunia
 4. Banyak software yang kompatibel
 5. Banyak sotware yang stabil berjalan di operating sistem ini.
 6. Tidak akan ada masalah antara software dan hardware.

Kekurangan  :
 1. Harga lisensinya cukup mahal
 2. Tidak adanya Java Virtual Machine seperti generasi-geerasi windows sebelumnnya
 3. Komunitasnya terlalu sedikit, karena bersifat closed-source
 4. Gampang terkena virus
 5. Sistem yang kurang stabil


Windows Server 2003 :
Kelebihan:
1. Pengoperasiannya Mudah
Cara menginstall windows server 2003 tidaklah terlalu sulit ,bahkan mungkin dibandingkan dengan dengan windows NT yang sangat rumit.
2. Cantik Memukau
Hal yang pertama yang kita lihat pada OS Windows 2003 standard edition adalah tampilan server yang sangat indah dan mirip windows xp versi pro maupun home edition.
3. Fungsionalitas dan Skalabilitas Ketakjuban yang kedua terjadi saat OS Windows 2003 ini di restart. Proses rebooting ini terjadi sangat cepat, seakan kita tidak sedang menggunakan OS dengan title server, seakan bekerja pada sebuah mesin desktop ringan, hardware pun terlihat tidak terbebani.
4. Sangat cocok untuk organisasi/perusahaan besar
Didesain untuk kebutuhan harian perusahaan dan merupakan pengganti dari Windows NT4 Server/ Windows 2000 Server. Windows Server 2003 Enterprise Edition : didisain untuk kebutuhan konsumen skala besar, dan merupakan pengganti dari Windows NT4 Server Enterprise Edition/ Windows 2000 Advanced Server. Windows Server 2003 DataCenter Edition : didisain untuk kebutuhan bisnis yang sangat penting dimana skalabilit.
5. Penggunaan DHCP memudahkan pengurusan sesuatu rangkaian komputer di dalam suatu organisasi yang besar. Konfigurasi DHCP Windows Server 2003 adalah mudah.

Kekurangan :
1. Windows Server 2003, yang terasa tidak memadai di tengah kemajuan Web 2.0
2. Kadang jika kita tidak teliti dalam mengginstall,error selalu ditemui
3. Tidak semua Produk aplikasi ( bahkan buatan Microsoft sendiri ) bisa berjalan diatasnya
4. Persyaratan hadware yang sangat tinggi
5. Kemanan yang kurang tangguh
6. Makin banyak type file yang dibuka dengan berbagai macam aplikasi dan telah terinstall aplikasi sesuai dengan kebutuhan sesuai


Windows Vista :
Kelebihan : 
1. Lebih keren, menarik dan memukau dalam penampilan serta grafis lebih keren
2. Pengalaman baru menjelajah PC dengan model 3D yang canggih berkat AERO
3. Lebih aman, mudah dalam akses
4. Video dapat menjadi wallpaper
5. Lebih cepat dalam menjalankan program ( bila menggunakan memori besar karena system di vista dimutakhirkan dengan algoritma efisien dalam menjalankan aplikasi)
6. Mendukung partisi harddisk secara virtualisasi
7. Banyak feature baru yang tidak ada di XP
8. Perbaikan dan penambahan feature yang lebih canggih seperti Clear, Confident and Connected
9. Built-in Support Option yang memberika keleluasaan lebih kepada user
10. Mode pencarian file yang lebih mudah / live search
11. Security lebih baik

Kekurangan : 
Kekurangan Windows Vista secara umum adalah :
1. Membutuhkan virtual memori yang besar, biasanya dapat digunakan pada Komputer dengan spec yang cukup tinggi bila spec Komputer minim akan terasa berat
2. Ada beberapa aplikasi yang belum support di Vista (gak Compitible)
3. Biasanya digunakan pada PC dengan spec yang cukup tinggi
Kekurangan Windows Vista 64 bit :
Makan virtual memory cukup besar, sehingga lebih membebani komputer.

Karena butuh virtual memory cukup besar, maka butuh ram lebih banyak pula.
contoh : game² jman skarang, pasti kbnyakan minimum specnya:
1GB of RAM for XP, 1.5GB for Vista
Banyak / beberapa driver ga compatible, driver XP 32 bit gag bakal bisa jalan di driver vista 64 bit, shingga kmu perlu menginstall ulang driver,, ato malahan perlu download lagi yg versi 64bit.
Beberapa aplikasi grafis 32 bit / yg cuma pake dirrectX 9 ke bawah juga ada yg ga compatible jalan di vista, kcuali udah disertakan .exe 64 bit didalamnya.
Belum dibarengi dengan diluncurkannya software yang secara eksklusif mendukung dan bersinergi dengan feature-feature vista


Windows Server 2008:  
Kelebihan :

1. Windows Server 2008 dapat beroperasi tanpa tampilan grafis atau graphical user interface (GUI) dengan adanya teknologi powershell.
2. Pengguna dapat memilih fungsi-fungsi yang dibutuhkannya saja atau menambah fungsi lainnya jika membutuhkan sewaktu-waktu tanpa melakukan instalasi ulang.
3. Kemampuan virtualisasi bahkan embedded (menyatu) dengan Windows Server 2008.
4. Windows Server 2008 mampu mengatur besar bandwidth yang dapat dipakai setiap aplikasi maupun komputer yag terhubung ke jaringan.
5. Windows Server 2008 juga sanggup mengontrol keamanan jaringan dengan fitur Network Access Protection.
6. Server juga dapat mengatur setiap akses identitas ke jaringan agar aman dan praktis dengan adanya fitur read only domain controller.
7. Melalui powershell, administrator tetap dapat memantau komputer di jaringan dari jarak jauh.
8. Lebih aman dalam mengendalikan laju informasi.
9. Peningkatan Kapasitas Server untuk melayani lebih Simultan Koneksinnya.
10. Driver disk yang fault toleran yang mendukung disk mirroring dan disk stripping dengan parity (RAID 1 dan RAID 5).
11. Bebas dari Kode 16 Bit milik MS-Dos,mendukung operasi 32 bit dan semua Fitur yang ditawarkan oleh Microprosesor 32 bit seperti dapat mengamati memori hingga 4 Gb dan Terproteksi.
12. Di Desain agar kompatibel dengan Sistem Operasi terdahulu seperti MS-Dos,IBM OS/2.
13. Peningkatan kemampuan layanan server TCP/IP seperti DHCP,WNS dan DNS.
14. Tool untuk mengintegrasikan Netware dan memonitoring Jaringan.
15. Model keamanan berbasis Domain penuh.
16. Terdapat Layanan untuk Macintosh.
17. Bisa Membooting jarak jauh untuk client.
18. Terintegrasi Paket Back Office.
19. Terdapat Network Client Administrator.
20. Fitur pengendalian yang lebih baik (more control). Yaitu fitur yang dapat membuat perusahaan memegang kontrol yang lebih terhadap server mereka.

Kekurangan :

1. Browser yang digunakan sebagai sistem dasar pada sistem perangkat bantu administrasi banyak menggunakan Javascript dan Active X, ternyata mengakibatkan proses sangat lambat. Hal yang sama dengan PC yang menggunakan processor 300 MHz AMD dan 128 MB SDRAM serta 100 MHz Bus tidak bisa diharapkan bekerja dengan lancar seperti yang diharapkan.
2. Pengubahan konfigurasi yang mendasar jarang dapat dilakukan dengan berhasil. Hal ini berlaku untuk nilai default, Format file Log yang bersifat propritary dan juga pilihan default-indeks, yang kesemuanya secara standar selalu harus disimpan pada drive C. Administrator dalam hal ini harus melakukan pekerjaan yang tak perlu, hingga sistem keseluruhan berjalan sebagaimana mestinya, sebelum dapat melakukan perubahan.
3. Dokumentasi online, yang praktis tidak diperlukan, ketika sistem keamanan tertinggi Active X telah dipilih menyebabkan strategi keamanan yang kurang baik pada IIS.
4. Dibutuhkan pengubahan konfigurasi yang sangat kompleks untuk ISS Server, yang dapat dikatakan sangat sulit dan merepotkan sekali. Dari pihak administrator berpendapat kegiatan perubahan file Registry adalah pekerjaan yang relatif berat untuk sistem yang menggunakan Windows NT sebagai sistem operasinya.


Windows 7 :

Kelebihan :
1. proses boot/shut down lebih cepat
2. konsumsi daya CPU, hard disk (HD) dan memori yang dibutuhkan system service lebih sedikit
3. Mengoptimisasi prefetching baik untuk HD maupun SSD
4. Tampilan Lebih bagus dari segi 3 demensinya yang menonjol
5. Fitur sekurity yang benar-benar ketat.

Kekurangan :
1. Beberapa aplikasi belum bisa beroperasi di Windows 7
2. Bug pada Windows Player 12
3. Ada hardware yang bisa langsung dikenali di Vista, tapi tidak di Windows 7
4. Susah memaksa software yang sebelumnya bisa dipaksakan diinstall di Vista, juga dipasang di Windows 7


Linux :
Kelebihan :
Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka (open source). Sehingga tidak perlu biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux, gratis.Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker karena masih berbasis teks (DOS). Namun, kini Linux mudah digunakan hampir semudah menggunakan Windows, bahkan masalah style pun, Linux lebih baik dari Windows 7.Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux karena banyak komunitas-komunitas pengembangnya, semisal sourceforge.net. , atau bila terpaksa kita bisa menjalankan software untuk Windows di Linux dengan bantuan emulator seperti Wine sehingga file .exe dan .msi dapat dijalankan.Keamanan. Hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Linux sejak awal didesain multi-user, sehingga bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Beberapa orang berpendapat bahwa Linux lebih aman karena jumlah penggunanya lebih sedikit dibanding Windows, namun anggapan itu tidaklah tepat.Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut.Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras, seperti kasus file .docx (Word 2007-2010) yang tidak bisa dibuka dengan Microsoft Word 2003 atau versi dibawahnya.Dukungan komunitas yang beragam dan menyebar di seluruh dunia.
Linux selain gratis untuk digunakan, gratis pula untuk dimodifikasi dan didistribusikan ulang. Bahkan kita dapat mengembangkan distro kita sendiri.Beragam pilihan. Hal ini bisa menjadi kelebihan maupun kekurangan. Banyak distro bermunculan, contoh yang populer seperti Ubuntu, Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva (Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, namun di satu sisi hal ini juga akan membingungkan calon pengguna Linux. Lihat chart distribusi Linux di http://distrowatch.com untuk mengetahui rangking distro-distro Linux.Linux membutuhkan resource yang lebih kecil dari Windows, sehingga cocok untuk komputer dengan spesifikasi minimal. Selain itu hampir semua distro populer menyediakan versi 32 bit maupun 64 bit.Linux dapat berjalan dalam dua mode, modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks (terminal) ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus GUI sendiri memiliki banyak pilhan desktop environment-nya seperti KDE, Gnome, BlackBox, XFCE.


Kekurangan:
Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’, takut untuk beralih dari Windows.
Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org.Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.Aplikasi-aplikasi di Linux belum seampuh aplikasi di Windows.Struktur direktori dan hak-akses yang membingungkan bagi yang sudah terbiasa dengan Windows dan belum mengenal UNIX/Linux sama sekali.

Red Black OS

Trial Version


For Aplication Look This Image..

Final Version 1.0 at Juny 2012, Insha Allah